"Kamu disana
lagi ngapain ? pasti lagi tidur ya, pertanyaan basa-basi yang bodoh haha .
Malam ini kamu kembali hadir dipikiran aku tik "
Ya, gue bermonolog alias ngomong sendiri didalam sebuah text
message yang gue kirimkan ke pada dia .
Kelihatannya gue seorang laki-laki yang bodoh, masih berani
mengirimkan pesan seperti itu kepada orang yang sepertinya memang sudah tidak
menanggap gue lagi .
Gue sadar kok saat mengirimkan itu, dan gue juga tau bahwa
gak akan dibalas seperti biasanya . Ya habis gimana ? menahan rindu itu gak
semudah ngupil trus dipeperin kebawah meja .
Gue sangat merindukan dia saat ini, sudah lama
sekali rasanya tak bertatap muka, dan mendengar suaranya yang lembut nan manja
itu . Sudah lebih dari 3 bulan tak bertemu, kalau sekedar berkirim pesan pernah
beberapa kali dia mengirimi pesan duluan . Tapi aku merindukan
sosoknya, bukan sekedar suaranya atau pesan singkat .
Gue sering berkhayal kalo disuatu hari yang sepi, tiba-tiba
dia menelpon meminta untuk bertemu . Dan dalam khayalan gue itu, gue mengiyakan
ajakannya . Keinginan gue sewaktu bertemu adalah memeluknya dan berharap gue
bisa membuat waktu berhenti sementara . Gue ingin sekali bergandengan tangan
dengannya lagi . Sambil berbicara tentang cerita hari ke hari seperti dulu,
memeluknya dikala dia manja dan lelah dari kuliahnya, mengantarnya
pulang setelah seharian dia berkutat kuliah yang padat .
Gue juga pernah berkhayal, kalo tiba-tiba dia datang
kerumah dan menutup mata gue dari belakang ketika gue sedang main komputer .
Lalu dia berbisik dan langsung memeluk gue dari belakang . Dan
bertanya dengan suaranya yang khas " kamu lagi apaaaain ? " .
Atau gue juga pernah berkhayal kalo gue bertemu dia tanpa
sengaja disuatu tempat, lalu dia berlari menghampiri gue dan langsung
memeluk gue sambil berkata " aku ga nyangka bisa ketemu disini "
.
Bahkan gue pun pernah berkhayal kalo dia tiba-tiba
mengundang kerumahnya, lalu ketika gue datang diamenyambut gue dengan
pelukan dan gue balas memeluknya sambil menangis . Gue ingin menangis
dipelukannya, mengeluh bahwa hidup tanpa dirinya itu sangat berat . Lalu dia seperti
biasa menenangkan gue dengan lembut .
Ya gue memang lemah, bahkan gue terlalu bodoh untuk hal ini
. Gue gak berani meneleponnya padahal gue sangat ingin mendengar suaranya . Gue
gak berani mengajaknya bertemu padahal gue sangat ingin berjumpa . Gue gak
berani bahkan mengunjungi rumahnya, menyapa orang tuanya yang akrab sama gue .
Keberanian gue hilang semua, setelah dia pergi semua yang ada di diri
gue pun seakan pergi .
Gue selalu berharap bahwa setiap gue membuka mata setelah
tidur akan ada berita baik dan kabar dari dia .
Walau sampai sekarang belum ada, tapi gue masih berusaha
untuk menunggu kabar itu .
Dan malam ini, gue sangat merindukan dirinya, seorang gadis
yang menemani gue dari SMA sampe lulus sekolah . Gadis bertubuh Tinggi,
berkulit coklat, berambut panjang dan tentu saja gadis yang selalu ada muncul
dipikiranku .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar